Selasa, 10 Mei 2016

SEMIOTIKA


1. pengertian

    Semiotika (juga disebut studi semiotik dan dalam tradisi Saussurean disebut semiologi) adalah studi tentang makna keputusan. Ini termasuk studi tentang tanda-tanda dan proses tanda (semiosis), indikasi, penunjukan, kemiripan, analogi, metafora, simbolisme, makna, dan komunikasi. Semiotika berkaitan erat dengan bidang linguistik, yang untuk sebagian, mempelajari struktur dan makna bahasa yang lebih spesifik. Namun, berbeda dari linguistik, semiotika juga mempelajari sistem-sistem tanda non-linguistik. Semiotika sering dibagi menjadi tiga cabang::
  • Semantik: hubungan antara tanda dan hal-hal yang mereka lihat; denotata mereka, atau makna
  • Sintaksis: hubungan antara tanda-tanda dalam struktur formal
  • Pragmatik: hubungan antara tanda dan tanda-menggunakan agen
Semiotika sering dipandang memiliki dimensi antropologis penting; misalnya, Umberto Eco mengusulkan bahwa setiap fenomena budaya dapat dipelajari sebagai komunikasi.[1] Namun, beberapa ahli semiotik fokus pada dimensi logis dari ilmu pengetahuan. Mereka juga menguji area untuk ilmu kehidupan - seperti bagaimana membuat prediksi tentang organisme, dan beradaptasi, semiotik relung mereka di dunia (lihat semiosis). Secara umum, teori-teori semiotik mengambil tanda-tanda atau sistem tanda sebagai objek studi mereka: komunikasi informasi dalam organisme hidup tercakup dalam biosemiotik (termasuk zoosemiotik).
   semiotika berasal dari bahasa yunani yaitu semeion, yang berarti "tanda" atau seme yang berarti "penafsiran tanda" tradisi semiotika terdiri atas sekumpulan teori tentang bagaimana tanda-tanda mempresentasikan benda,ide,keadaan. situsi , perasaan dan kondisi di luar tanda-tanda itu sendiri.

* tanda yaitu : stimulus yang menandakan atau menunjukkan beberapa kondisi lain
* simbol, yaitu menandakan tanda yang kompleks dengan banyak arti

# teori semiotika
    * tanda-tanda memang terpisah dari objek yang mereka tandai dan bahwa media telah menggerakkan proses ini hingga titik dimana tidak ada yang nyata.
    * media, simulasi dan apa yang disebut cyberblitz telah mengkonstitusi di bidanng pengalaman baru, tahapan sejarah , tipe masyarakat yang baru
    * media mendominasi kehidupan kita dengan informasi yang membentuk apa yang kita rasakan  sebagai pengalaman yang nyata. tetapi juga dihilangkan dari hal-hal yang alami.
    * budaya komoditas  kita yang didorong oleh media merupakan salah satu aspek simulasi tempat kita hidup.

media menjadikan manusia tenggelam dalam hipperealitas, manusia mengalami sesuatu yang melebihi realitas dan semakin lama kehilangan realitas atau kehidupan sebenarnya yang real. hiperealitas juga membuat dunia nyata dan dunia maya menjadi susah dibedakan. bahkan hiperealitas melebihi dunia nyata tersebut. budaya komoditas dunia kini didorong oleh media dan membuat simulasi di tempat kita hidup.lingkungan tiruan memberitahu kita apa yang harus dilakukan , karena lingkunganlah yang membentuk selera, pilihan, kesukaan, dan kebutuhan kita. budaya konsumerisme menjadi salah satu budaya yang kuat sekarang ini hampir disetiap negara termasuk indonesia mengonsumsi menjadi hal yang sangat penting bagi setiap individu walaupun barang yang kita konsumsi itu tidak benar-benar kita inginkan atau kita butuhkan.

nilai tanda dan nilai simbol yang lahir bersamaan dengan semakin meningkatnya taraf ekonomi masyarakat barat lebih memandang makna simbolik sebuah objek ketimbang manfa'at atau harganya melainkan berdasarkan prestise dan makna sebaliknya.

 * kebudayaan postmodern adalah kebudayaan uang excremental culture uang mendapatkan peran yang sangat penting dalam masyarakat postmodrn.
 * kebudayaan postmodern lebih mengutamakan penanda
 * kebudayaan postmodern adalah sebuah dunia simulasi yakni dunia yang terbangun dengan pengaturan tanda citra dan fakta melalui produksi maupun reproduksi secara tumpang tindih dan berjalin ke lindan
 * sebagai konsekuensi logis karakter simulasi, budaya ditandai dengan sifat hiperrealitas. dimana citra dan fakta bertubrukan dalam satu ruang kesadaran yang sama dan lebih jauh lagi realitas semu ( citra ) mengalahkan realitas yang sesungguhnya ( fakta)
 * kebudayaan postmodern ditandai dengan meledaknya budaya massa, budaya populer serta budaya media massa. 

2. referensi
   http://www.slideshare.net/mankoma2012/teori-semiotika-media
   https://id.wikipedia.org/wiki/Semiotika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Disqus Shortname

Comments system