SKENARIO
Apa itu skenario ? jadi skenario adalah urutan cerita yang disusun oleh seseorang agar suatu peristiwa yang terjadi sesuai dengan keinginan. ( dalam arti khusus ). skenario adalah naskah cerita yang ditulis dengan istilah-istilah kamera yang digunakan sebagai panduan untuk pembuatan sebuah tayangan ( film, sinetron atau drama). kedudukan skenario sangatlah penting karna akan menjadi landasan kerja dari setiap komponen produks, komponen nya sebagai berikut :
1. komponen managemen
a. produser
b. produser pelaksana
c. manager produksi
d. unit manager
2. komponen kreativ
A. Kelompok penyutradaraan
a. Sutradara
b. Asisten Sutradara
c. Casting Director
d. Pengarah dialog /akting (dialogue/acting director)
e. Pencari lokasi (location scout)
f. Pencatat shooting script/continuity shooting
B. Kelompok Artistik
a. Pengarah Artistik (art director)
b. Desainer dan penata set dan properti
c. Desainer dan penata kostum
d. Make-up
C. Kelompok Sinematografi
a. Penata sinematografi (sinematography director)
b. Asisten kameraman / kameraman I, II, dst.
c. Penata/pengatur suara (soundman)
d. Penata/pengatur cahaya (lightingman)
D. Kelompok lab.
a. Editor
b. Penata suara/musik (sound/music director)
c. Penata efek khusus visual (special effect director)
Skenario merupakan naskah yang mendeskripsikan adegan dalam urutan,dan setiap adegan memuat petunjuk lokasi dan properti, waktu peristiwa, tindakan pelaku, pelaku" yang terlibat, dialog dan efek suara/musik serta efek khusus.Jika pada tingkat treatment hubungan logis setiap adegan dan potensi dramatik sudah sempurna, lebih lanjut skenario dapat dinilai untuk melihat potensi suasana dramatik dari setiap adegan melalui hubungan logis dari unsur-unsur yang terdapat dalam adegan yaitu antara lokasi dan properti dengan peristiwa (motif dan tindakan/dialog pelaku), dan efek lainnya.
Skenario akan menjadi basis kerja dari seluruh komponen produksi. Dengan demikian skenario yang lengkap mutlak diperlukan. Kecuali memproduksi film/sinetron dengan konsep cinema verite yang masih dijalankan untuk film dokumenter/antropologi, dalam sistem produksi yang lazim dituntut adanya skenario lengkap. Skenario yang ditulis sambil shooting, sudah tidak mungkin dijalankan dalam sistem industrial film dan televisi. Naskah skenario televisi dan film berisi uraian mengenai kejadian-kejadian yang dapat ditangkap secara visual dan auditif.
Kejadian secara visual diwujudkan dari tindakan-tindakan yang dapat direkam oleh
kamera, sedang yang auditif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar